Thursday, January 30, 2020

Sejarah Teater di Dunia dan di Indonesia


SEJARAH TEATER DI DUNIA DAN DI INDONESIA

Salam Budaya!!

Halo Tiangers!! Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang Teater dan sejarah munculnya teater di dunia maupun di Indonesia. Sebelum berbicara mengenai Teater, Teater sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu theatron yang asal katanya theomai yang berarti “takjub melihat atau memandang”. Dalam perkembangannya, teater memiliki beberapa pengertian sebagai berikut.

1.    Teater diartikan sebagai gedung atau tempat pertunjukan (dikenal pada zaman Plato)

2.    Teater diartikan sebagai public atau auditorium (dikenal pada zaman Herodotus).

3.    Teater diartikan pula sebagai pertunjukan atau karangan yang dipentaskan. 

Teater bisa diartikan dengan dua cara, yaitu dalam arti sempit dan arti luas.
1. Dalam arti sempit, teater bias diartikan sebagai
 drama (kisah hidup atau kehidupan manusia baik fiktif maupun nyata) yang diceritakan dan dipentaskan di atas panggung/pentas, kemudian didiskusikan oleh orang banyak yang mengacu pada panduan teks/naskah.
2. Dalam arti luas, teater adalah segala
 macam pertunjukan atau tontonan yang dipertunjukkan di depan khalayak ramai. Misalnya, wayang orang, lenong, ketoprak, ludruk, arja, randai, reog, dan sebagainya.

       Jika dilihat dari definisinya, teater diartikan sebagai sebuah pertunjukan. Selain itu, teater juga memiliki arti sebuah organisasi yang berupa wadah untuk kumpulan orang-orang pecinta teater. 

A.  Sejarah Teater di Dunia

a.    Teater Yunani Kuno

Dalam sejarah dunia, teater muncul sekitar abad ke-6 SM dari bangsa Yunani kuno yang telah mempunyai seni pertunjukan yang disebut drama. Pertunjukan drama berasal dari upacara keagamaan dalam bentuk pemujaan kepada Dewa Anggur bernama Dionysus. Teater pada zamanYunani Kuno biasanya  dipertunjukkan secara umum di sebuah tempat yang bernama theatron. Theatron merupakan bangunan khusus untuk pertunjukan drama, terbuka tanpa atap, dan dibangun di lereng-lereng bukit.

Di Italia, seni teater berkembang sangat pesat dan mengalami masa kejayaan, baik dari segi panggung, penambahan dekorasi, maupun penambahan ornamen serta layar pada tempat pertunjukan sehingga melahirkan teater modern. Berbeda dengan zamanYunani, penonton teater di Italia terbatas pada kalangan tertentu yaitu kalangan bangsawan. Pertunjukan pertama kali yakni tragedy. Sedangkan jenis-jenis teater pada zamanYunani kuno antara lain, tragedy, satir, dan komedi. tempat pertunjukkan teater Yunani pertama yang permanen dibangun sekitar 2300 tahun yang lalu. teater ini dibangun tanpa atap dalam bentuk setenga lingkaran dengan tempat duduk penonton melengkung dan berundak-undak yang disebut Amphitheater (Jakob Soemardjo, 1984). ciri-ciri teater Yunani kuno.

1.    Pertunjukkan dilakukan di amphitheater

2.    Sudah menggunakan naska lakon

3.    Seluruh pemainnya pria bahkan peran wanitanya dimainkan pria dan memakai topeng karena setiap pemain memerankan lebih dari satu tokoh.

4.    Cerita yang digunakan adalah tragedi dan komedi.

5.    Pemain khusus untuk kelompok koor (Nyanyi), penari, dan narator.

b.   Teater Romawi

Teater romawi berkembang sekitar 200SM, setelah adanya peralihan kegiatan kesenian dari Yunani ke Romawi, begitu pula seni teater. drama romawi berpengaruh pada zaman renaissance, beberapa pertunjukkan teater romawi yaitu, tragedi, farce pendek, mime,pantomim, tokoh yang terkenal pada zaman teater romawi antara lain, Luxius, Terence, Clautus, Livius.

Ciri- ciri teater Romawi antara lain.

1.    Koor tidak berfungsi mengisi setiap adegan

2.    Musik menjadi pelengkap seluru adegan

3.    Tema berkisar pada masalah hidup.

Bentuk-bentuk pertunjukkan yang terkenal di Zaman Romawi klasik adalah tragedi, satu-satunya bentuk tragedi yang terkenal dan berhasil diselamatkan adalah karya Lucius Anneus Seneca ( 4 SM- 6SM ) dengan ciri-ciri :

a)    Plot cerita terdiri dari 5 babk dengan struktur cerita yang terperinci jelas.

b)   Adegan berlangsung dalam ketegangan tinggi

c)    Dialog ditulis dalam bentuk sajatri

d)   Tema cerita seputar hubungan antara alam kemanusian dan alam gaib

e)    menggunakan teknik monolog, bisikan-bisikan pada beberapa tokoh penting yang mengungkapkan isi hati.

Farce pendek, farce (pertunjukan jenaka) menjadi bagian sastra dan menjadi bentuk drama yang terkenal. bentuk pertunjukkan teater tertua pada zaman romawi klasik ini memiliki ciri-ciri antara lain selalu menggunakan tokoh yang sama dan sangatipikal.

mime, mime muncul di zaman Yunani sekitar abad 5SM dan kemudian masuk romawi sekitar tahun 212 SM. dengan ciri-ciri sebagai berikut:

a)   Banyak terdapat adegan-adegan lucu, singkat, dan improvisasi.

b)   Tokoh wanita diperankan oleh pemain wanita.

c)    Tidak menggunakan topeng

d)   Cerita bertemakan perzinahan, menentang sakramen, dan upacara gereja.

Teater romawi lenyap setelah ada penyerangan bangsa barbar dan munculnya kekuasaan gereja. drama terakhir dipentaskan sekitar tahun 533 M.

c.    Teater Renaissance

Teater ini berkembang antara tahun 900-1500 M. drama dibuat berdasarkan cerita-cerita Alkitab dan dipertunjukkan diatas kereta yang disebut Pegeant,dan ditarik keliling kota. para pemain pegeant memainkan satu adegan dari kisah dalam Alkitab, lalu berjalan lagi. cirinya antara lain, dimainkan oleh aktor-aktor yang belajar di Universitas sehingga dikaitkan dengan masalah filsafat dan agama. dipentaskan di atas kereta yang dibawa keliling menyusuri jalanan. banyak disispi cerita kepahlawanan yang dibumbui cerita percintann. dimainkan di tempat umum memunggut bayaran. tidak memiliki nama pengarang, drama ini lenyap dengan munculnya reformasi sekitar tahun 1600 M.

2.    Sejarah Teater di Indonesia

Sementara itu di Indonesia, seni pertunjukan seperti teater sudah muncul sejak lama. Teater Indonesia atau teater Nusantara ini mencakup teater tradisional yang berasal dari daerah-daerah yang ada di Indonesia. Misalnya, ketoprak dari Jawa, makyong dari Riau, dan drama gong dari Bali. Pada awalnya, teater tradisional ini dijadikan sebagai upacara keagamaan. Namun, seiring berkembangnya zaman, beberapa teater tradisional menjadi sebuah pertunjukan untuk tontonan saja.

Kasim ahmad dalam bukunya mengenal teater tradisional di Indonesia (2006)mengatakan, sejarah teater tradisional di indonesia dimulai sejak sebelum Zaman Hindu. pada zaman itu, unsur-unsur teater tradisional banyak digunakan untuk mendukung upacara ritual. semisal wayang dari jawa, hal ini dibuktikan keberadaan pada prasasti-prasasti pada zaman raja Jawa, antara lain prasasti di masa Raja Balirung. selain ditemukan diprasasti bukti lain adanya teater tradisional yakni terdapat pada kakanwin Arjunawiwah karya Mpu Kanwa pada zaman raja Airlangga abad ke 11.

Selanjutnya, memasuki abad ke-20 teater nusantara mengalami perubahan sehingga muncul teater modern. Teater modern ini merupakan teater yang dipengaruhi oleh teater tradisional dan teater barat. Dengan adanya pengaruh dari barat, bentuk pertunjukan teater modern jauh berbeda dengan teater tradisional. Perbedaan tersebut antara lain terlihat dari cerita yang disuguhkan, penataan panggung, dan penataan cahaya.

Munculnya teater modern pun memunculkan kelompok-kelompok teater modern antara lain:

1.      Teater Populer

2.      Teater Kecil

3.      Teater Koma

4.      Bengkel Teater

5.      Studiklub Teater Bandung

6.      Teater Payung Hitam,dan

7.      Teater Gandrik.

Teater Modern mengalami beberapa tahapan sampai sekarang, antara lain sebagai berikut.

a.    Teater Transisi

Teater transisi adalah penamaan atas kelompok teater pada periode saat teater tradisional mulai mengalami perubahan karena pengaruh budaya lain. dalam hal penggarapannya kelompok teater tradisional ini sudah memasukkan model garapan yang menggunakan unsur-unsur teknik teater barat

b.    Teater Indonesia tahun 1920-an

Pada periode ini, naskah drama belum mencapai bentuk sebagai drama karena masih menekankan unsur sastra dan sulit untuk dipentaskan. drama-drama punjangga baru ditulis sebagai ungkapan ketertekanan kaum intelektual dimasa itu karena pemerintahan belanda yang amat keras terhadap kaum pribumi. bentuk sastra drama pertama kali yang menggunakan bahasa Indonesia dan disusun dengan model dialog antartoko serta berbentuk sajak adalah Bebasari (kebebasan yang sesungguhnya atau inti kebebasan)

c.    Teater Indonesia tahun 40-an

Pada masa ini jepang menguasai Indonesia sehingga berdampak pula pada kegiatan kesenian dan kebudayaan yang pada saat itu dikonsentrasikan untuk mendukung pemerintahan jepang. segala daya kreasi seni secara sistematis diarahkan untuk menyukseskan pemerintahan Jepang. dalam situasi yang sedemikian itu dua orang tokoh yakni Anjar Asmara dan Kamajaya masih sempat berpikir perlunya didirikannya Pusat Kesenian Indonesia yang bertujuan menciptakan pembaharuan kesenian yang selaras dengan perkembangan zaman sebagai upaya untuk melahirkan kreasi –kreasi baru dalam wujud kesenian nasional Indonesia.

d.   Teater Indonesia tahun 50-an

Setelah perang kemerdekaan, peluang terbuka bagi seniman untuk merenungkan perjuangan dalam perang kemerdekaan, juga sebaliknya, mereka merenungkan peristiwa perang kemerdekaan, kekecewaan,penderitaan,keberanian, dan nilai kemanusian, pengkhianatan, kemunafikan, kepahlawanan dan tindakan pengecut, dan lain-lain. Sementara itu, ada lakon yang bercerita tentang kekecewaan pasca-perang, seperti korupsi, oportunismepolitis, erosi ideologi, kemiskinan, Islam dan Komunisme, Melalaikan penderitaan korban perang dan lain-lain.

e.    Teater Indonesia tahun 70-an

Pada masa ini seorang tokoh yang bernama Lim limmendirikan sebuah organisasi teater yang diberinama studiklub teater bandung dan memulai eksperimen dengan menggabungkan unsur-unsur teater etnis seperti gamelan, tari topeng Cirebon, longser, dan degalan dengan teater barat . tokoh-tokoh teater yang muncul pada masa ini antara lain, Teguh Karya (Teater Populer)

f.     Teater Indonesia tahun 1980-90an

Situasi politik indonesia kian seragam melalui pembentukan lembaga-lembaga tunggal di tingkat nasional. dalam latar situasi seperti ini, lahir beberapa kelompok teater yang sebagian merupakan produk festival teater. di Jakarta dikenal dengan festival teater Jakarta ( Festival Teater Ramaja), di Jogyakarta ada Festival Seni pertunjukan Rakyat, di surabaya ada Festival Drama Lima Kota yang digagas oleh luthfi Rahman, Kholiq Dimyati, dan Mukid F.

g.    Teater kontemporer

Teater kontemporer adalah karya teater yang mengandung sifat-sifat kekinian. Berkembang sebagai wujud kreatifitas seniman teater menemukan jati dirinya. Sehingga teater ini berfungsi sebagai presentasi estetis yang senimannya hanya ingin mengomunikasikan  gagasannya kepada penonton menjadi harapan para seniman. Walaupun jumlah penonton relative sedikit, tetapi penonton tersebut adalah orang-orang yang paham betul pada teater serta bisa menangkap konsep garapan, itulah yang diharapkan. Bukan kemewahan yang ingin disampaikan oleh karya teater kontemporer tidak pernah mengutamakan perangkat yang mewah, baik tempat, kostum para pemain, dan property. Hal yang diutamakan adalah idea tau gagasan yang orisinil dan baru sehingga karya pertunjukannya menjadi pengetahuan bagi para penontonnya.

Nah Bagaimana Tiangers? Apakah sudah memahami mengenai sejarah teater di dunia maupun di Indonesia?